Program vaksinasi COVID-19 semakin gencar dilakukan oleh para ilmuan Sejauh ini sudah ada dua jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Ketahui apa perbedaan vaksin AstraZeneca dan Sinovac dengan membaca artikel ini
Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac
Perbedaan yang pertama antara Vaksin Sinovac dan astraczeneca menggunakan virus tidak aktif (inactivated virus), sedangkan vaksin AstraZeneca menggunakan vektor adenovirus simpanse.
Di lain sisi kedua vaksin ini juga memiliki perbedaan antara lain sebagai berikut:
1.Mengenal Vaksin AstraZeneca dan Sinovac
Vaksin AstraZeneca adalah Vaksin untuk virus COVID19- yang diproduksi oleh perusahaan AstraZeneca. Sedangkan, Vaksin Sinovac-vac atau biasa disebut vaksin sinovac adalah vaksin yang diproduksi oleh Sinovac/China National Pharmaceutical Group.yang berada di negeri china
2.Mengenalsal Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac sendiri pertama ditemukan oleh negara China. Nama perusahaannya adalah Sinovac BioTech. Perusahaan ini mengembangkan vaksin COVID-19 bernama sbobet CoronaVac atau yang lebih dikenal dengan vaksin Sinovac.
Selama dua dekade terakhir, Sinovac sudah mengembangkan dan menjual enam vaksin yang digunakan manusia dan satu vaksin hewan. Di antaranya adalah vaksin hepatitis A dan B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi),Vaksin untuk menyembuhkan berbagai penyakit
3.Asal Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca ini mulai dikembangkan oleh negara inggris dengan beberapa peneliti dari Universitas Oxford. Tidak hanya itu saja, vaksin AstraZeneca ini juga dikembangkan diberbagai negara, antara lain seperti Asia, India dan Korea Selatan.indonesia
4.. Efek Samping
Efek samping yang dirasakan setelah vaksin AstraZeneca dan Sinovac secara umum sama saja, yang pertama kita akan merasakan gejala-gejala ringan seperti, sakit kepala, nyeri otot, hingga kelelahan yang ringan. Biasanya gejala ini akan hiang hanya dalam 1-2 hari saja. Bila kamu merasakan gejala yang berat, segera temui dokter.
Vaksin Sinovac dibuat menggunakan virus mati atau inactivated virus. Hal ini membuat kekerapan demam, sakit kepala, pegal pada penerimanya rendah sekali yakni sekitar 2-4 persen. Telah terbukti bahwa kedua vaksin ini akan mencegah penularan COVID-19 secara tidak langsung
Sementara, vaksin AstraZeneca menggunakan viral vector. Mekanismenya adalah virus Corona yang mati ditumpangkan kepada target yang mulai merasakan gejala-gejala rendah maupun tinggi. Hal ini mengakibatkan kekerapan demam, pegal-pegal, sakit kepala mencapai 65 persen,Nah jadi itulah ulasan tentang vaksin,semoga dapat membantu teman-teman sekalian,Terima kasih